Dwilogi Filsafat Perempuan : Mengupas Paradigma Perempuan melalui Pendekatan Humanistik dan Implikasi Empirisme
PDF

Keywords

women's philosophy dwilogi
humanistic
empiricism

Abstract

Abstrak Dalam perspektif sejarah, terutama di zaman jahiliyah, perempuan adalah kelompok manusia yang tertindas, terbatas, dan tidak berpengaruh. Bahkan, sampai saat ini pun sebagian orang masih memberikan dogma tersebut pada kontribusi perempuan di berbagai sektor. Hal tersebut bertentangan dalam kajian keIslaman. Pada hakikatnya, kedudukan perempuan dalam pandangan Islam sangat jelas, yakni Islam memberikan perhatian atau kedudukan yang terhormat sebagaimana yang dimiliki oleh laki-laki (dalam posisinya sebagai manusia). Menanggapi hal tersebut, humanistik berbicara, bahwa manusia (baik laki-laki maupun perempuan) memiliki kesangupan untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab, pencarian makna unik yang bermakna. Teori humanistik menekankan kekuatan dan keistemewaan yang dimiliki oleh manusia. Manusia lahir dengan citra dan fitrah yang cenderung baik. termasuk potensi yang dimiliki oleh kaum perempuan yang layak untuk diwujudkan dan dikembangkan. Dengan bercermin pada aliran empirisme, melalui pendindraan pada dunia perempuan saat ini, maka kontribusi perempuan telah dapat dibuktikan. Di berbagai bidang, baik politik, arkeologi, dan ekonomi, perempuan telah menunjukkan peran penting dan memiliki nilai lebih dalam hal keuletan dan ketelitian yang jarang sekali dimiliki oleh kaum laki-laki.
https://doi.org/10.21274/martabat.2019.3.1.161-186
PDF

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.