STEREOTIP MAKNA KEPERAWANAN (VIRGINITY) REMAJA PEREMPUAN DALAM MASYARAKAT PEDESAAN
PDF

Keywords

Virginity
Teenage Girls
Rural Communities
Discrimination
Morality.

Abstract

ABSTRACT. Virginity in the context of Indonesia still has high sacrality and is considered very important in society. It is different in the Western World which considers virginity not to be debated, even free sex has become a normal activity. In Indonesia, there are two sides to different cultures, namely the culture of urban communities and rural communities. Rural communities hold fast to traditions, morals and customs and uphold values ​​and norms. Young women who lose their virginity with various factors will be considered as a violation and disgrace which is very embarrassing even to the point of being discarded by their family to be exiled by the community. In contrast to urban communities, although only some people consider loss of virginity to be an impact of association that can happen to anyone. On this basis researchers are interested in looking at the stereotypes of rural communities in the sense of virginity of female adolescents in Karanganyar Village, South Lampung Regency, to find the other side of discrimination is virgin girls. This research uses qualitative method with a population of 200 people in Karanganyar village, but the samples studied were 20 randomly selected people through observation and interview techniques. The results of this research are to find out the stereotypes of meaning that are built up about the virginity of female adolescents in rural communities to maintain culture and customs according to prevailing values ​​and norms.

https://doi.org/10.21274/martabat.2019.3.2.225-246
PDF

References

Abdul Rahman, Agus. (2013).Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Press.

Agus Kusnianto, Ery. (2017). Pandangan Empat Tokoh Perempuan Terhadap Virginitas Dalam Novel Garis Perempuan Karya Sanie B. Kuncoro: Perspektif Feminis Radikal.” Jurnal Kandai. 13.

Al Bukhori, Jefri. (2005). Sekuntum Mawar untuk Remaja. Jakarta: Pustaka Al- Mawardi.

Ali, Mohammad, dan Mohammad Asrori. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Baswardono, Dono. (2005). Perawan Tiga Detik. Yogyakarta: Galang Press.

Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Firdaus, Ida. (2005). Buku Daras: Psikologi Agama. Bandar Lampung: Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung.

Joana, Sally, Ida Bagus Wiyasa Putra, dan Sri Utari. Diskriminasi Perempuan Dalam Virginity Test Sebagai Prasyarat Calon Polwan dan Calon Prajurit TNI Dalam Perspektif Hukum Internasional. Program

Kekhususan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana.,

t.t.

K. Bartenes. (2007). Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Khan, Wahiddudin. (2003). Agar Perempuan Tetap Jadi Perempuan. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Prasvita, Laksmi. “Hari Kontrasepsi Sedunia 2017 ‘It’s your life – It’s your

future’: Bayer turut meningkatkan akses informasi terkait edukasi

kesehatan reproduksi bagi generasi muda.” Berita, 3 Oktober 2017.

https://www.bayer.co.id/id/media/berita/bayer-turutmeningkatkan-akses-informasi-terkait-edukasi-kesehatan-reproduksibagi-generasi-muda.php.

Ulwan, Nashih dan Abdullah. (1996). Pendidikan Anak Menurut Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Patmawati. “Virginity Value Ditinjau dari Big Five Personality.” Jurnal Imiah Psikologi Terapan 1 (2013).

Prasetyo, Gatot. “Perempuan dan Arti Virginitas.” Diakses 25 Maret 2019.

http://jurnalnyagatot.blogspot.com/2013/01/ perempuan- danarti-virginitas.html. “Profil Desa Karanganyar.” Diakses 25 Maret 2019. http:// desa karanganyar lamsel .blogspot.com/ p/ sejarah-desa.html.

Rahmat, dan Dwi Susilo.(2008). 20 Tokoh Sosiologi Modern. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Hardani, Rika Kusuma. (2006). Makna Keperawanan Di Kalangan Remaja Modern (Analisis Semiotik Dalam Film Virgin).”Tesis, Universitas Muhammadiyah Malang.

Maryam, Rini. (2017). Stereotipe Dan Mitos Dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan. Direktorat Jenderal Peraturan PerundangUndangan Kemenkumham: Jurnal Legislasi Indonesia. 14.

Ritzer, George, dan Douglas J. Dougman. (2005). Teori Sosiologi Modern, Edisi Ke-6, Cet.5. Jakarta: Prenada Media.

Ryandi, Dimas. “Terungkap 41 Persen Remaja Desa Tak Perawan Lagi Di

Kota Lebih Parah,” 27 Maret 2019. https://www.jawapos.com/kesehatan/healthissues/04/10/2017.

Santoso, Budi. (2007). Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: SKP Book Distribution.

Saptandari, Pinky, dan Diah Retno Sawitri. (2005). Perempuan Dan Pendidikan,. Jakarta: KSP.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyawan, Yulis. “62 Persen Remaja Indonesia Tidak Perawan.” Diakses 25 Maret 2019. http://www.tribunnews.com/

regional/2012/11/12/62-persen-remaja-indonesia-tidak-perawan.

Supatmiati, Asri. (2007). Cewek Ngomongin Virgin. Jakarta: Gema Insani, 2007.

Orwela, Citra dan Khabibur Rohman. (2017). Imaji Salehah dalam Media Sosial Instagram dalam Kasus Rina Nose. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 1 (2)

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.