FASILITATOR LAKI-LAKI VS PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MISKIN
PDF

Keywords

Fasilitator Laki-Laki Dan Perempuan
Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Miskin

Abstract

Penelitian yang berjudul fasilitator laki-laki vs perempuan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di PKPU Pekanbaru, Yang akan di lihat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Pekanbaru yang berupa program pemberdayaan ekonomi  masyarakat yang bernama Program Bangun Industri Derah (BID), yang bertujuan untuk mengetahui Perbedaan fasilitator laki-laki dan perempuan di pandagan masyarakat dalam melihat kinerja fasilitator dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui program (BID) di Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang mana hanya menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator laki-laki dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan kerumah warga dan juga melakukan komunikasi melalui via telfon dan sms tetapi fasilitator laki-laki disini terkadang sulit untuk di hubungi dan jarang berkunjung kerumah warga penerima bantuan, sedangkan fasilitator perempuan sama dengan laki-laki dalam hal pendekatannya tetapi dari fasilitator perempuan lebih mudah untuk di hubungin dan juga lebih sering dalam mengunjungi masyarakat yang menerima bantuan program BID.

Kata Kunci: Fasilitator Laki-Laki Dan Perempuan, Pemberdayaan Ekonomi, Masyarakat Miskin

https://doi.org/10.21274/martabat.2019.3.2.187-204
PDF

References

Aditya Permana. “Arsip Dari Skripsi Hasil Wawancara.” Pekanbaru, 2017.

Afrizal. “Arsip dan Hasil Wawancara.” Pekanbaru, 2018.

Andre Beteille. “Empowerment Author(s): Andre Beteille Source: Economic and Political.” Economic and Political Weekly 34 (1999): 89–597.

Edi Suharto. “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,” 98. Bandung : Reflika Aditama, 2014.

FredianTonny Nasdian. “Pengembangan Masyarakat,” 33. Jakarta: Buku Obor, 2011.

“Googleweblight,” 2019. https://googleweblight.com.

Hicks, Stephen. “Social Work and Gender: An Argument for Practical Accounts.” Qualitative Social Work 14, no. 4 (July 22, 2015): 471–87. https://doi.org/10.1177/1473325014558665.

Ida. “Arsip Dan Hasil Wawancara.” Kelurahan Tanjung Rhu Kota Pekanbaru, 2018.

Kodarni. “Diktat:Silabus, SAP, Kompilasi Bahan Belajar, MK Ilmu Kesejahteraan Sosial,” n.d.

Mansour Faqih. “Analisis Gender DanTransformasi Sosial,” 8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Neighborhoods, Urban, and Peter Dreier. “Bridging Regional Growth and Community Empowerment.” Source: Cityscape. Vol. 2, 1996.

Noor Juliansyah. “Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah,” 140. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, n.d.

Pease, Bob. “Men in Social Work: Challenging or Reproducing an Unequal Gender Regime?,” n.d. https://doi.org/10.1177/088610991142428207.

Peter Hagul. “Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat,” 139. Vol. 3 No. 2, Desember 2019 203

Riska. “Arsip Dan Hasil Wawancara.” Pekanbaru, 2017.

Sugiono. “Memahami Penelitian Kualitatif,” 94. Bandung: Alfabeta, 2015.

Theresia, Aprilia. “Pembangunan Berbasis Masyarakat,” 116. Bandung: Alfabeta, 2014.

Totok Mardikanto. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Public,” 139. Bandung: Alfabeta, 2013.

Wahyudin Sumpeno. “Menjadi Fasilitator Genius Kiat-Kiat Dalam Mendampingi Masyarakat,” 3–4. Banda Aceh: Pustaka Pelajar, 2008.

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.