Abstract
Narasi istri salihah mengambil tempat yang penting dalam ekspresi beragama Islam. Predikat salihah adalah idaman bagi setiap muslim perempuan sendiri maupun muslim laki-laki untuk dijadikan pasangan hidup. Sampai-sampai Nabi Muhammad Saw. dalam haditsnya menyanjung istri salihah sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia. Namun pemahaman konsep istri salihah dimaknai sebagai manut kepada suami. Dari segi pemaknaan saja, istri salihah cenderung dimaknai bukan ketakwaan kepada Tuhannya. Inilah yang ingin diteliti, bagaimana pemahaman istri salihah menurut para santri putri yang ditempa oleh kajian kitab-kitab seperti 'Uqudullujain, Fathul 'Izar, Qurrotul 'Uyun, dan lain-lain, yang penafsirannya cenderung bias gender.Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Downloads
Download data is not yet available.