NILAI KETEKUNAN PADA DINDANG KEPADA ANAK PADA MASYARAKAT BANJAR HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN
pdf

Keywords

Nilai Ketekunan
Dindang

Abstract

Tujuan artikel ini memberikan gambaran tentang internalisasi nilai ketekunan pada kegiatan dindang. Ruang lingkup meliputi nilai ketekunan dan kegiatan dindang sebelum tidur. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan triangulasi data. Nilai guna sebagai gambaran nilai ketekunan pada kegiatan dindang dan sebagai sebuah pendidikan literasi sastra, serta pembelajaran literasi dini di Sekolah Dasar.

https://doi.org/10.21274/martabat.2020.4.1.65-78
pdf

References

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi

Asmuni, Fahrurraji. 2012. Mengenal Sastra Lisan Banjar Hulu.Kandangan: Sahabat

Bagus, Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Bumbungan, Busra. 2016. “Peran Guru dalam Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter di SMP Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu” Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109, Hal 241

Firdaus, Moh Ihsan. 2019. “Analisis Nilai Ketekunan Belajar yang Terkandung dalam Al Qur’an Surat Al Muzzammil Ayat 1-8 (Kajian Tafsir Al Azhar) Universitas Muhammadiyah Magelang.

Hapip, Abdul Djebar. 1977. Kamus Banjar-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasuna, Kamal & Komalasari, Ida. 2018. “Analisis Sastra Lisan Dindang Pada Masyarakat Banjar Di Kalimantan Selatan” Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Vol.3 No.1. ISSN 2527-4104

Herawati, Enis Niken. 2013. “Nilai-Nilai Karakter yang Terkandung dalam Dolanan Anak pada Festival Dolanan Anak Se-DIY 2013” Journal.uny.ac.id.

Hestiyana. 2014. “Fungsi Dindang dalam Masyarakat Banjar” Jurnal Multilingual, Volume XIII, No. 2.

http://smanegerikelua.blogspot.com/2012/06/permainan-kakanakan-kalua-bahari.html

https://tafsirweb.com/3971-surat-ar-rad-ayat-11.html

https://www.kompasiana.com/kaekaha./bapukung-tradisi-tua-meninabobokan-bayi-khas-suku-banjar

Isnaniah. 2010. “ Dewa Ruci: Sebuah Alternatif Sistem Pendidikan” LiNGUA jurnal ilmu bahasa dan sastra, Volume 5, Nomor 1, ISSN 1693-4725

Malhi, Rajit Singh. 2005. Enhancing Personal Quality.

Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung, Alfabeta.

Notonagoro. 1995. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Yogyakarta: Lakshana Pressindo.

Rismayanti, Mommy Nurul. https://www.liputan6.com/health/read/3924679/bisikkan-pesan-positif-pada-bayi-cek-manfaatnya. Diakses 1 Desember 2019

Seman, Syamsiar. 2010. Permainan Tradisional Orang Banjar. Kalimantan Selatan: Lembaga Pengkajian dan Pelestarian Budaya Banjar.

Soejono, Soemargono. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sudarni. 1999. Sastra Banjar Pahuluan. Naskah Belum Diterbitkan. Amuntai.

Sudarni. 2001. Sastra Banjar Pahuluan Pantun Pepatah Karmina Gurindam Ungkapan Syair. Naskah Belum Diterbitkan. Amuntai.

Sumaryati, Maria L.A. 2013. “Dindang: Sebuah Tradisi Lisan pada Masyarakat Banjar Hulu Sungai Utara Banjarmasin” dalam Folklor dan Folklife dalam Kehidupan Dunia Modern Kesatuan dan Keberagaman. Yogyakarta: Pustaka Timur.

Wikipedia. 2017. Nina Bobo. (online), https://id.wikipedia.org/wiki/Nina_Bobo (diakses 29 November 2019).

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.