TANTANGAN PEREMPUAN DITENGAH FAHAM FEMINISME PADA KOMUNITAS PEREMPUAN BERDAULAT DI MOJOKERTO
pdf

Keywords

Keywords
Women
Feminism
Sovereign Women's Community

Abstract

Abstrak: Komunitas perempuan berdaulat adalah komunitas yang lahir atas pemikiran kaum muda khususnya perempuan yang ingin berdaya baik secara pemikiran maupun solutif dari segi pemikiran. Apalagi ditengah-tengah pertentangan faham feminisme yang penuh pro dan kontra. Namun pada komunitas ini memberikan informasi dan solusi tersendiri tentang bagaimana bersikap dan menempatkan diri sebagai perempuan, ibu, anak, dan anggota masyarakat. Ciri khas dari perempuan berdaulat ini adalah dengan adanya moto Perempuan berdaulat Indonesia hebat. “Cerdas yang mecerdaskan hebat menghebatkan”. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Mojokerto kecamatan Pacet Provinsi Jawa Timur yang mana komunitas ini dicetuskan oleh mahasiswi Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto. Tujuan dari komunitas ini adalah agar perempuan berdaulat secara pemikiran dan berdaya di segala bidang di masa mendatang. Adanya komunitas ini selain memotivasi, mengantisipasi, adalah memberikan edukasi kepada orang lain, memberi stimulus dengan menggali ilmu yang mendalam sehingga mereka mampu memberi solusi yang ilmiah dan mampu diterima dalam masyarakat.

 

Kata kunci: Perempuan, Faham feminisme, Komunitas Perempuan   Berdaulat

Abstract: Sovereign women's community is a community that was born of the minds of young people, especially women who want to be empowered both in thought and solutive in terms of thinking. Especially amidst the contradictions of feminism that are full of pros and cons. However, this community provides its own information and solutions on how to behave and position themselves as women, mothers, children and community members. The distinctive feature of this sovereign woman is the motto of a great Indonesian sovereign woman. "Smart, smart, great, great". This research was conducted in Mojokerto district, Pacet sub-district, East Java Province where this community was initiated by a student of the KH Institute Abdul Chalim Mojokerto. The aim of this community is for women to be sovereign in their thinking and empowered in all fields in the future. The existence of this community in addition to motivating, anticipating, is providing education to others, providing stimulus by exploring in-depth knowledge so that they are able to provide scientific solutions and are able to be accepted in society.

Keywords: Keywords: Women, Feminism, Sovereign Women's Community

https://doi.org/10.21274/martabat.2020.4.1.137-154
pdf

References

Ainun. “THE SPIRIT OF FEMINISM AGAINST WOMEN NEGATIVE STEREOTYPES IN VERONICA ROTH ’ S DIVERGENT THESIS BY HILDA NUR AINUN STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES,” 2015.

Amina, Wadud. Qur’an Menurut Perempuan. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 1999.

Ardiansyah, Dirga. “Menghadirkan Kepentingan Perempuan Dalam Representasi Politik Di Indonesia.” Jurnal Politik 2, no. 1 (2017): 71–99.

Asshiddiqqie. “Hak Konstitusional Perempuan Dan Tantangan Penegakannya.” Makalah Disampaikan Pada Acara Dialog Publik Dan Konsultasi Nasional Perempuan Dan Konstitusi Di Era Otonomi Daerah Tantangan Dan

Penyikapan Bersama, Jakarta 27 (2007).

Fakih, Mansour. Mengeser Konsepsi Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Fred, Janet. Culture Dalam William Eadie, 21st Century Communication: A Reference Handbook. Sage Publication, 2009.

Geert, Hofstede. Dimensionalizing Cultures: The Hofstade Model in Context Dalam Larry Samovar et Al. Intercultural Communication: A Reader. Cengage Learning, 2011.

Hasyim, Zulfahani. “ﻲ ِ ﺘ ﻟ ﱠ ا ﻪ ِ ﻠ ﱠ ﻟا ة َ ﺮ َ ﻄ ْ ﻓ ِ ﺎ ً ﻨ ﺡ َ ﻦ ِ یﱢ ﺪﻠ ِ ﻟ ﻚ َ ﻬ َ ﺟ ْ و َ ﻢ ْ ﻗ ِ ﺄ َ ﻓ ﻚ َ ﻟ ِ ذ َ ﻪ ِ ﻠ ﱠ ﻟا ﻖ ِ ﻠ ْ ﺨ َ ﻟ ِ ﻞ َ ی ِ ﺪ ﺒ ْ ﺗ َ ﺎ َ ﻟ ﺎ َ ﻬ ﻴ ْ ﻠ َ ﻋ َ س َ ﺎﱠ ﻨﻟا ﺮ َ ﻄ َ ﻓ,” n.d., 70–86.

Kartono, Kartini. Psikologi Wanita 2. Bandung: CV. Mandar Maju, 2007.

Khamla Bhasin dan Nighat Said Khan. Persoalan Pokok Mengenai Feminisme Dan Relevansinya Terjemahan S.

Herlina. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Mappiare, Andi. Tipe-Tipe Metode Riset Kualitatif Untuk Eksplanasi Sosial Budaya Dan Bimbingan Konseling. Malang: Elang Mas, 2013.

Marhaeni, Tri, and Pudji Astuti. “DALAM POLITIK” 3, no. 1 (2008).

Thung Ju Lan. “Perempuan Dan Modernisasi” 17, no. 1 (2015): 17–28.

Munfarida, Elya. “Perempuan Dalam Tafsir Fatima Mernissi” 1, no. 40 (2016): 21–34.

Nur, Siti, and Alfia Abdullah. “Analisis Wacana Sara Mills Tentang Kekerasan Perempuan Dalam Rumah Tangga Studi Terhadap Pemberitaan Media Kumparan” 5 (2019).

Priandono, Tito edy. Komunikasi Keberagamaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2016.

samovar et.al. Comunication and Cultural. london: harper, 2009.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2015.

Wibowo. “Peran Ganda Perempuan Dan Kesetaraan Gender.” Universitas Pekalongan, 2011.

Wiriaatmaja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Rosda Karya, 2007.

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.