Peran Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) "SERUNI" dalam Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Kota Semarang
pdf

Keywords

Pelayanan
Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)
Kekerasan terhadap Perempuan

Abstract

Masih adanya kultur budaya patriarki di masyarakat yang memposisikan laki – laki sebagai superior dan perempuan sebagai subordinat menjadikan perilaku diskrimasi, ekploitas serta kekerasan terhadap perempuan masih terjadi. Data Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2020 menyatakan bahwa dalam kurun waktu 12 tahun, kekerasan terhadap perempuan meningkat sebanyak 792% (hampir 800%) artinya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia dalam kurun waktu 12 tahun terakhir meningkat 8 kali lipat. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mencatat Kota Semarang menjadi daerah dengan jumlah kasus kekerasan tertinggi di Jawa Tengah angka kasus kekerasan di Kota Semarang menempati posisi tertinggi yaitu sebanyak 175 kasus dengan korban laki – laki sebanyak 15 dan korban perempuan sebanyak 160 kasus. Metode yang dilakukan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara, pengamatam serta pemanfaatan dokumen. Hasil dari penelitian ini yaitu peran yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “SERUNI” dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan yaitu dengan melakukan berbagai pelayanan diantaranya pelayanan pengaduan, layanan penegakan hukum, layanan kesehatan, layanan pendampingan melalui rehabilitasi sosial dan reintegrasi sosial serta rumah aman (shelter)

https://doi.org/10.21274/martabat.2022.6.01.25-45
pdf

References

Dzuhayatin, Siti Ruhaini, and Jan Edwards. “Hitting Our Heads on the Glass Ceiling: Women and Leadership in Education in Indonesia.” Studia Islamika 17, no. 2 (August 31, 2010). Accessed March 17, 2021. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/460.

Fahrudin, Ahmad. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian: Kompetensi Dan Strategi Jitu Riset Peneliti. 1st ed. Tulungagung: UIN SATU PRESS, 2020.

Hasudungan, Peter, and Riezdqhy Amalina Farahiyah Al Husna. “Work From Home Dan Peningkatan Jumlah Kekerasan Terhadap Perempuan.” Jurnal Paradigma: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana Indonesia 1, no. 1 (June 30, 2020): 46–54.

Muttaqin, M Asasul, Ali Murtadho, and Anila Umriana. “Bimbingan Konseling Bagi Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di LRC-KJHAM Semarang.” Sawwa: Jurnal Studi Gender 11, no. 2 (April 12, 2016): 177–210.

Nasional, Departemen Pendidikan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (2019).

NISA, Haiyun. “Gambaran Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Dialami Perempuan Penyintas.” Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies 4, no. 2 (2018): 57–66.

Putri, Sukma Ari Ragil, and Ahmad Fahrudin. “Polemik Work From Home (WFH) Bagi Perempuan Bekerja Di Tengah Digitalisasi Teknologi Dan Pandemi.” Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak 5, no. 2 (December 17, 2021): 377–399.

Rosnawati, Emy. “Peran Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2tp2a) Dalam Mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga.” Kosmik Hukum 18, no. 1 (January 31, 2018): 82–94. Accessed September 22, 2022. https://www.hukumonline.com/download/5cb4963901fb730011dd31ac.

Susanty, Dewi Indah, and Nur Julqurniati. “Domestic Violence Against Women In East Flores.” SOSIO KONSEPSIA 8, no. 2 (2019): 27–44.

“Seruni - Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota Semarang.” Accessed September 22, 2022. https://dp3a.semarangkota.go.id/layanan-publik/seruni.

“SIMFONI-PPA.” Accessed September 22, 2022. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan.

“UN Women | Explainer: How COVID-19 Impacts Women and Girls.” Accessed September 22, 2022. https://interactive.unwomen.org/multimedia/explainer/covid19/en/index.html.

Creative Commons License

Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.