MENGGALI NILAI-NILAI “PENDIDIKAN TALI ASIH” MELALUI TRADISI AHLEN DI KECAMATAN KALIJAMBE SRAGEN JAWA TENGAH
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 11 No 01 December 2016
PDF

How to Cite

Rahmatullah, A. (2016). MENGGALI NILAI-NILAI “PENDIDIKAN TALI ASIH” MELALUI TRADISI AHLEN DI KECAMATAN KALIJAMBE SRAGEN JAWA TENGAH. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11(2), 289-310. https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.2.289-310

Abstract

Tulisan ini berupaya menggali sisi-sisi positif dari tradisi Ahlen, sebuah tradisi kebudayaan berbasis Islam yang dikembangkan selama bertahun-tahun di Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Acara tersebut dilaksanakan setiap tahun, yakni pada bulan Syawal. Tradisi ini berupaya mengembangkan kegiatan yang syarat dengan “nilai-nilai pendidikan tali asih,” yang antara lain: pertama, menghidupkan rumah keprabon untuk acara Ahlen. Kedua, pembacaan doa kepada leluhur dengan tahlil. Ketiga, mengenalkan anggota keluarga baru. Keempat, pembacaan ikrar janji untuk rukun tanpa permusuhan. Kelima, pembagian angpau. Keenam, bersalam-salaman antara sesama saudara. Kegiatan yang senantiasa diupayakan untuk menghidupkan pemaknaan (meaningful of action), artinya memaknai kegiatan Ahlen ini menjadi dasar yang tidak boleh ditinggalkan lantaran di sinilah pusat tarbiyah an-nafs. Secara tidak langsung tradisi Ahlen ini juga memberikan dampak positif untuk hati, mengajari untuk lebih menghargai leluhur, meninggalkan egoisitas diri, memaafkan kesalahan saudara, dan tulus untuk berjabat tangan dengan saudara. Budaya Ahlen ini mengarahkan dan merealisasikan kepada setiap pelakunya untuk menuju pada hati yang hidup bukan hati yang mati sebab untuk sampai pada tahapan manusia yang penuh manfaat, fondasi dasar yakni hati yang hidup sangat diperlukan.

This paper sought to search the positive part from the tradition of Ahlen;one of tradition based on Islam. It developed for many years in districs of Kalijambe, Sragen, Central Java. That event held every years on Syawal month. This tradition sought to develop the event that have many “values ofaffection education”. Firstly, revive “kepabron’s home” to doing the Ahlen’s programme. Secondly, read of prayer to ancestor by tahlil. Thirdly, to acquaint all of the new comer in big family. Fourthly, read of pledge to make the unity without the hostility. Fifthly, give the angpau. Sixthly, shake hands to the others. This event sought to raise the meaningful of action, it means all people have to intepret this event. It is to make foundation and can’t leave it, cause here is the central of tarbiyah an-nafs (the education of soul). The traditionof Ahlen having good impact to the soul, because the tradition of Ahlen rich the education of soul and educate to appreciate ancestor, leave self ego, giving a forgive to another, and sincere shake hands to another. The tradition of Ahlen direct and realize to the people to go to life’s soul and it is not die’s soul, cause this step to be useful’s human kind need the life’s soul.

https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.2.289-310
PDF

References

Basyir, Ahmad Azhar, Hukum Adat Bagi Umat Islam, Yogyakarta: Nur Cahya, 1983.

Biek, Syekh Muhammad al-Khudhori, Ushul al-Fiqih, terj. Zaid H.

Alhamid, Pekalongan: PT Raja Murah, 1982.

Djono, Tri Prasetyo Utomo dan Slamet Subiyantoro, “Nilai Kearifan

Lokal Rumah Tradisional Jawa,” dalam Jurnal Humaniora, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Vol. 24, No. 3 Oktober 2012.

al-Gazali, Imam, Pedoman Hidup Bahagia, Seri Manajemen Ruhani, Yogyakarta: Penerbit Cahaya Dian, 2004.

Hasirudin, “Tradisi Lokal sebagai ‘Urf Progresif”, dalam Jurnal Islamica, Vol. 02. No. 1, September 2007.

Hajjaj, Jihad Muhammad, Umur Para Nabi, terj. Team Azzam, Jakarta: Cendekia Centra Muslim, 2004.

Kartadinata, Sunaryo, dkk., Pendidikan Kedamaian, Bandung: PT

Rosdakarya, 2015.

Khallaf, Abdul Wahhab, Ilm Ushul al-Fikih, Kuwait: Dar-al-Qalam, t.t.

Madjidi, Busyairi, Konsep Pendidikan Para Filsuf Muslim, Yogyakarta: al-Amin Press, 1997.

Munawir, Ahmad Warson, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya, Pustaka Progresif, 2002.

Mujib, Abdul, Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Al-Munjid, Lebanon: Dar el-Mashreq Sarl, 1984.

Nurbakhsy, Javad, Psikologi Sufi, terj. Arief Rakhmat, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000.

Sunnah, Ahmad Fahmi Abu, al-Urf wa al ‘Adah fi Ra’zi al-Fuqaha, Mesir: Maktabah al-Azhar, 1947 M.

Al-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushul al-Ahkam, Jilid II, Beirut: Dar al- Fikr, t.t.

Sukanto dan Hasyim, A. Dardiri, Nafsiologi, Refleksi Analisis tentang Diri dan Tingkah Laku, Surabaya, Risalah Gusti,1995.

Wahid, Abdurrahman, Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi, Jakarta: The Wahid Institue, 2006.

al-Zuhayli, Wahbah, Usul al-Fikih al-Islami, Vol. II, Beirut: Dar al Fikr, t.t.

Creative Commons License

Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.