HAMZAH FANSURI: PELOPOR TASAWUF WUJUDIYAH DAN PENGARUHNYA HINGGA KINI DI NUSANTARA
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 12 No 01 June 2017
PDF

How to Cite

Ni’am, S. (2017). HAMZAH FANSURI: PELOPOR TASAWUF WUJUDIYAH DAN PENGARUHNYA HINGGA KINI DI NUSANTARA. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 12(1), 261-286. https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.261-286

Abstract

Artikel ini ingin melacak aspek historisitas dan kontinuitas tasawuf yang tumbuh dan berkembang di Nusantara. Hamzah Fansuri adalah sufi pertama yang mengajarkan tasawuf berpaham wujudiyah (panteisme) di Nusantara. Tasawuf paham wujudiyah diperoleh Hamzah Fansuri dari Ibnu ‘Arabi, Abu Yazid al-Bisthami, al-Hallaj, al-Rumi, al-Attar, al-Jami, dan lain-lain. Karya Hamzah Fansuri yang dianggap monumental yang hingga kini memiliki pengaruh besar di Nusantara adalah Asrar al-‘Arifin, al-Muntahi, dan Syarab al-‘Asyiqin. Tidak sedikit kajian yang muncul tentang tasawuf Hamzah Fansuri ini baik dari pengkaji Barat maupun Timur. Pengaruhnya pun tidak hanya di wilayah Jawa, namun juga hingga ke Negeri Perak, Perlis, Kelantan, Terengganu, dan lain-lain. Adapun struktur artikel ini terdiri dari pendahuluan, biografi singkat Hamzah Fansuri berikut karya-karyanya, ajaran tasawuf wujudiyah-nya, pengaruhnya di Nusantara dan dunia, dan Kontribusi Hamzah Fansuri terhadap perkembangan studi Islam di Nusantara. Akhirnya ditemukan bahwa tasawuf wujudiyah Hamzah Fansuri telah memberikan pengaruh luas, tidak hanya dalam lanskap kajian tasawuf, namun juga pada kajian Islam pada umumnya. Pengaruh kuat dalam kajian tasawuf setelahnya adalah munculnya dua kelompok yang berbeda. Satu kelompok mengapresiasi dan mengembangkan ajarannya hingga kini, dan kelompok lainnya justru menentang dan menganggapnya sebagai ajaran tasawuf sesat (heterodoks).

This article is trying to trace the aspect of tasawuf historicity and continuity that has grown and developed in Nusantara. Hamzah Fansuri is the first Sufi who teaches tasawuf referred to wujudiyah (panteism) in Nusantara. Tasawuf wujudiyah was gained by Hamzah Fansuri from Ibn ‘Arabi, Abu Yazid al-Bisthami, al-Hallaj, al-Rumi, al-Attar, al-Jami, and others. The monumental Hamzah Fansuri works that have a big influence in Nusantara are Asrar al-’Arifin, al-Muntahi, and Syarah al-’Asyiqin. There are some studies that discuss about his tasawuf, either from Western or Eastern scholars. His influence is not only in Java, but also in Perak, Perlis, Kelantan, Terengganu, and others. The structure of this article consists of an introduction, a brief biography of Hamzah Fansuri and his works, the teachings of his tasawuf wujudiyah, the contribution of Hamzah Fansuri for Islamic studies development in Nusantara, and his influence in Nusantara and the world. It is found that his tasawuf wujudiyah has given wide spread influence, not only in the tasawuf field, but also on Islamic studies in general. The strong influence in the study of tasawuf there after is the emergence of two distinct groups. One group appreciates and develops his teachings up to now, and the other opposes and regards his tasawuf as the doctrine of heretical heresy.

https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.261-286
PDF

References

Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya di Nusantara, Surabaya: al-Ikhlas, t.t.

Ahmad, Kamaruzzaman Bustaman, “Mempertimbangkan Kontribusi Charles Taylor terhadap Studi Agama di Indonesia”, dalam Jurnal Episteme, Vol. 11, No. 2, Desember 2016.

Ali, Pengantar Ilmu Tasawuf, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987. Arifin, Miftah, Sufi Nusantara: Biografi, Kar ya Intelektual dan Pemikiran Tasawuf, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, Bandung: Mizan, 1995.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, Cet. 9, Jakarta: LP3ES, 2011.

Drewes and Brakel, The Poems of Hamzah Fansuri, Dordrecht-Holland: Foris Publication, 1986.

Fansuri, Hamzah, “Asrar al-‘Arifin”, Johan Doorenbos, De Geschriften Van Hamzah Pansoeri, Leiden: N.V v.h Batteljee & Terpstra, 1933.

Faridy, Heri MS dkk, Ensiklopedi Tasawuf, Bandung: Angkasa, 2008.

Guillot, Claude & Ludvik Kalus, “Batu Nisan Hamzah Fansuri”, dalam Jurnal Terjemahan Alam & Alam Tamadun Melayu, 1, 2009.

----------, Batu Nisan Hamzah Fansuri, diterjemahkan dari La Stele Funeraire de Hamzah Fansuri, Jakarta: Depbudpar, 2007.

Hadi, Abdul WM, Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-Puisinya, Bandung: Mizan, 1995.

----------, Tasawuf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fansuri, Jakarta: Yayasan Paramadina, 2001.

----------, “Sumbangan Sastrawan Ulama Aceh dalam Penulisan Naskah Melayu”, dalam Lektur Keagamaan, Vol. 6. No. 1, 2008.

----------, “Jejak Sang Sufi Hamzah Fansuri dan Syair-Syair Tasawufnya”, dalam Kalam, 28, 2016.

Jhons, A, “The Poems of Hamzah Fansuri”, dalam Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde 146, No. 2/3, 1990, Leiden.

Riddell, Peter, Islam and the Malay-Indonesia World: Transmission and Responses, London: Hurst & Company, 2001.

Sangidu, “Allah Maujud Terlalu Baqi, Karya Syaikh Hamzah Fansuri: Analisis Semiotik”, dalam Eprints.uny.ac.id., diakses 27 Mei 2017.

Shihab, M. Alwi, Islam Sufistik: “Islam Pertama” dan Pengaruhnya hing ga Kini di Indonesia, Bandung: Mizan, 2001.

Siradj, Said Agil, Wawancara Konsultasi, Ciganjur: Senin, 29 Agustus 2005.

Solihin, M, Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2001.

---------, Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara, Jakarta: Rajawali Press, 2005.

Al-Taftazani, Abu al-Wafa al-Gunaimi, Madkhal ila at-Tasawwuf al-Islami, Kairo: Dar al-Tsaqafah li al-Nasyr wa al-Tauzi’, 1983.

Tarigan, Mardinal, “Nilai-nilai Sufistik dalam Syair-syair Hamzah: Analisis Tematik Kitab Asrar al-‘Arifin”, Disertasi, Medan: PPs UIN-SU.

Wahid, Abdurrahman. “Antara Tasawuf Sunni dan Tasawuf Falsafi (Pengantar)”, dalam M. Alwi Shihab, Islam Sufistik: “Islam Pertama” dan Pengaruhnya hingga Kini di Indonesia, Bandung: Mizan, 2001.

Yunus, Abd. Rahim, Posisi Tasawuf dalam Sistem Kekuasaan di Kesultanan Buton pada Abad ke-19, Jakarta: INIS, 1995.

Creative Commons License

Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.