MINORITAS YANG TERLINDUNGI: Tantangan dan Kontinuitas GKJW Jemaat Mojowarno di Kota Santri Jombang
Download PDF

How to Cite

Najib, M. (2015). MINORITAS YANG TERLINDUNGI: Tantangan dan Kontinuitas GKJW Jemaat Mojowarno di Kota Santri Jombang. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 10(1), 227-250. https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.1.227-250

Abstract

Tulisan ini membahas perihal hak kebebasan beragama dan berkeyakinan GKJW Jemaat Mojowarno Jombang. Mojowarno pada mulanya adalah desa Kristen dan tidak mengizinkan umat non-Kristiani tinggal dan menetap di desa itu. Desa ini pula pernah menjadi pusat penyebaran Kristen Protestan di Jawa Timur. Pertumbuhan penduduk memaksa Mojowarno menjadi desa yang terbuka bagi pemeluk agama lain. Berdasarkan statistik tahun 2011, pemeluk agama Kristen Protestan di Jombang hanya sekitar 1,2%, termasuk GKJW Jemaat Mojowarno. Sebagai kelompok minoritas, Jemaat GKJW Mojowarno mempunyai kerentanan atas tindakan intoleransi dan pelanggaran hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Sekalipun berada di tengah-tengah mayoritas Islam, hak kebebasan beragama dan berkeyakinan GKJW Jemaat Mojowarno tetap terpelihara dan terjamin. Komitmen individu atau kelompok yang mendorong sikap dan perilaku mereka dalam mewujudkan kehidupan bersama secara harmonis dan rukun dalam masyarakat Mojowarno. Mereka larut dalam kehidupan sosial, tetapi tidak hanyut dalam agama dan keyakinan yang berbeda.

This paper discusses about the right to freedom of religion and belief GKJW Church Mojowarno Jombang. Mojowarno in the beginning was a Christian village, and do not allow non-Christians to stay and settle in the village. The village was also to be center of the spread of Protestant Christians in East Java. Population growth forced the village Mojowarno be open to other faiths. Based on the statistics of 2011, Protestant faiths in Jombang only about 1.2%, including GKJW Mojowarno Church. As a minority group, the Church has a vulnerability GKJW Mojowarno on acts of intolerance and violations of the right to freedom of religion and belief. Even being in the middle of the Moslem majority, the right to freedom of religion and belief GKJW Mojowarno congregation to be maintained and guaranteed. The commitment of individual or groups that encourage their attitudes and behavior in realizing life together in harmony and harmonious society Mojowarno. They dissolve in social life, but it does not drift in different religion and belief.

https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.1.227-250
Download PDF

Creative Commons License

Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.