PENDEKATAN SAINTIFIK: MELIHAT ARAH PEMBANGUNAN KARAKTER DAN PERADABAN BANGSA INDONESIA
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol. 12 No. 02 December 2018
PDF

How to Cite

Junaidi, W. A. (2017). PENDEKATAN SAINTIFIK: MELIHAT ARAH PEMBANGUNAN KARAKTER DAN PERADABAN BANGSA INDONESIA. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 12(2), 507-532. https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.2.507-532

Abstract

Indonesia’s current education emphasizes the scientific approach, from elementary school, junior high school and college. It is clearly visible in the curriculum documents applied by the current government of Indonesia which is known as the 2013 Curriculum. By conducting philosophical studies, a scientific approach that emphasizes rationality can be a knife to seek and solve the causes of events in science. In Marx’s terms, science and technology infrastructures, both of which will determine the superstructure of the international world including culture, morals, law, and even religion. Science can also eliminate unfounded (magical) trust in traditional societies. In the context of Indonesia scientific approach to form a nation-based character rational science.In other words, the more dominant the critical scientific awareness than the mystic. According to Agus Comte and more clearly on Freire, divides human consciousness into three levels: magical awareness, native awareness, and critical awareness. The civilization of the Indonesian nation seems to be in a great deal of this magical awareness. With a scientific approach, it is not impossible for Indonesian civilization to move to the level of critical awareness. Critical awareness is an asset to a more civilized civilization in the future.
https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.2.507-532
PDF

References

Armstrong, Karen, Masa Depan Tuhan: Sanggahan terhadap Fundamentalisme dan Ateisme, terj. Yuliani Liputo, Bandung: Mizan, 2009.

Baswedan, Anies, Merawat Tenun Kebangsaan: Refleksi Ihwal Kepemimpinan, Demokrasi, dan Pendidikan, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2015.

Butt, Nasim, Sains dan Masyarakat Islam, terj. Masdar Hilam, Bandung: Pustaka Hidayah, 1996.

Dermawan, Oki, “Pendidikan Karakter Siswa Melalui Ibadah Puasa,”

Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam.

George Ritzer dan Doglas J. Goodman, Teori Sosial Modern, terj.

Alimandan, Jakarta: Kencana, 2007.

Hariyanto, Husain, Menggali Nalar Peradaban Islam, Bandung: Mizan, 2011.

Keraf, Sonny dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis, Yogyakarta: Kanisius, 2001.

Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Machali, Imam, “Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam

Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045,” Jurnal Pendidikan Islam, Volume III, Nomor 1, Juni 2014/1435.

Madjid, Abdul, Implementasi Kurikulum 2013: Kajian Teoritis dan Praktis, Bandung: Inters Media, 2014.

Masduki, “Pendidikan Islam dan Kemajuan Sains: Historisitas Pendidikan Islam yang Mencerahkan,” Jurnal Pendidikan Islam, Volume IV, Nomor 2, Desember 2015/1437.

Mohammad Ali, Pendidikan dan Pembangunan Nasional: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, Jakarta: PT. Imperial Bhakti Utama, 2009.

Mukhibat, “Reinventing Nilai-Nilai Islam, Budaya, dan Pancasila Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter,” Jurnal Pendidikan Islam, Volume I, Nomor 2, Desember 2012/1434.

Mulyasa, E., Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: Rosdakarya, 2014.

Naisbitt, Jhon, High Tech High Touch: Technology and Our Search for Meaning, Bandung: Mizan, 2002.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Prasetyo, Sigit, “Pengembangan Media Lectora Inspire dalam

Pembelajaran Sains di Madrasah Ibtidaiyah,” Jurnal Pendidikan Islam, Volume IV, Nomor 2, Desember 2015/1437.

Ritzer, George dan Doglas J. Goodman, Teori Sosial Modern, terj.

Alimandan, Jakarta: Kencana, 2007.

Ritzer, Goerge dan Barry Smart, Handbook Teori Sosial, terj. Oleh Imam Muttaqien dkk., Bandung: Penerbit Nusa Media, 2012.

Russell, Betrand, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosial Politik dari Zaman Kuno Hingga Sekarang, terj. Sigit Jatmiko dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Sani, Ridwan Abdul, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.

SJ., Frans Magnes Suseno dalam, The Origin Of Species, terj. TIM UNAS, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Soedijarto, Landasan Pendidikan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, Jakarta: Kompas, 2008.

Subianto, Jito, “Peran Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat Dalam

Pembentukan Karakter Berkualitas”, Jurnal Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol. 8, No. 2, Agustus 2013.

Sumarna, Cecep, Rekonstruksi Ilmu: Dari Empirik-Rasional Ateistik ke Ampirik-Rasional Teistik, Bandung: Benang Merah Press, 2005.

Supa’at, “Model Kebijakan Pendidikan Karakter di Madrasah,” Jurnal Pendidikan Islam, Volume III, Nomor 1, Juni 2014/1435.

Suryabrata, Sumadi, Pengembangan Alat Ukur Psikologis, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1998.

Triman, Andre Hero, Menjadi Bangsa Terdidik Menurut Sudjatmoko, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Creative Commons License

Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.