PROBLEMATIKA YURIDIS PENERBITAN SURAT PERINTAH SEBELAS MARET DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
pdf

Keywords

Politik, Sebelas Maret, Reformasi

How to Cite

Mahardika, A. (2023). PROBLEMATIKA YURIDIS PENERBITAN SURAT PERINTAH SEBELAS MARET DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Legacy: Jurnal Hukum Dan Perundang-Undangan, 3(1), 68-90. https://doi.org/10.21274/legacy.2023.3.1.68-90

Abstract

Surat Perintah Sebelas Maret merupakan salah satu sejarah ketatanegaraan yang masih menyimpan permasalahan. Hal itu disebabkan Supersemar kerap kali dilihat semata-mata sebagai peristiwa politik yang menandai berakhirnya orde lama dan masuknya orde baru. Padahal, Supersemar sepatutnya harus dinilai secara objektif sebagai produk hukum yang diterbitkan oleh Presiden sebagai Kepala Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal itu disebabkan, sistem ketatanegaraan Indonesia pada era tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan dengan kondisi ketatanegaraan era reformasi. Mengkaji fenomena Supersemar sebagai bagian dari sejarah ketatanegaraan akan membawa peneliti untuk memastikan tidak terjadi lagi kecelakaan sejarah yang serupa. Pertanyaan penelitian dalam artikel ini adalah bagaimanakan problematika yuridis penerbitan surat perintah sebelas Maret dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah yuridis normatif. Hipotesis yang ditemukan adalah Supersemar secara formil ataupun  materiil  tidak terdapat persoalan, akan tetapi terjadi penyimpangan dalam implementasinya.

https://doi.org/10.21274/legacy.2023.3.1.68-90
pdf

References

Asyiah, Nur. “Eksistensi Perlindungan Hukum Warga Negar Terhadap Tindakan Pemerintah Dalam Membuat Keputusan Administrasi Negara.” Jurnal Hukum Samudera Keadilan 2, no. 3 (2016): 44–54. https://ejurnalunsam.id/.

Azzahra, Farida. “Rekonstruksi Kewenangan Presiden Dalam Pembentukan Undang-Undang Sebagai Upaya Penguatan Sistem Presidensial Indonesia.” Legislasi Indonesia 18, no. 2 (2021): 153–67.

Chou, Meng Hsuan, Michael Howlett, and Kei Koga. “Image and Substance Failures in Regional Organisations: Causes, Consequences, Learning and Change?” Politics and Governance 4, no. 3 (2016): 50–61. https://doi.org/10.17645/pag.v4i3.619.

Djamhari, Saleh A., and dkk. Sejarah Surat Perintah 11 Maret 1966. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986.

Erlina, Terra. “Peranan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Dan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia Dalam Proses Peralihan Kepemimpinan Nasional Tahun 1965-1968.” Jurnal Wahana Pendidikan 7, no. 1 (2020): 95. https://doi.org/10.25157/wa.v7i1.3253.

Fatayati, Sun, and Ahmad Gelora Mahardika. “Reposisi Pancasila Dari Norm Menjadi Values Sebagai Integrasi Pancasila Dan Islam.” Pemikiran Keislaman 32, no. 1 (2021): 1–16.

GANDARA, MOH. “Kewenangan Atribusi, Delegasi Dan Mandat.” Khazanah Hukum 2, no. 3 (2020): 92–99. https://doi.org/10.15575/kh.v2i3.8187.

Hasudungan, Anju Nofarof. “TNI-AD Dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Dalam Kelengseran Soekarno Tahun 1965-1968.” Yupa: Historical Studies Journal 3, no. 1 (2020): 28–37. https://doi.org/10.30872/yupa.v3i1.173.

Herman, Herman, and Hendry Julian Noor. “Doktrin Tindakan Hukum Administrasi Negara Membuat Keputusan (Beschikking).” Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) 3, no. 1 (2017): 82. https://doi.org/10.23887/jkh.v3i1.9240.

Howes, Michael, Liana Wortley, Ruth Potts, Aysin Dedekorkut-Howes, Silvia Serrao-Neumann, Julie Davidson, Timothy Smith, and Patrick Nunn. “Environmental Sustainability: A Case of Policy Implementation Failure?” Sustainability (Switzerland) 9, no. 2 (2017): 1–18. https://doi.org/10.3390/su9020165.

Kurniawan, W, L Lendrawati, and S Nurjanah. “Kompetensi Peradilan Pajak Di Negara Indonesia Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945.” Jurnal Selat 3, no. 2 (2016): 498–509. http://ojs.umrah.ac.id/index.php/selat/article/view/132.

Listiningrum, Prischa. “Eksistensi Dan Kedudukan Peraturan Presiden Dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” Arena HUkum 12, no. 2 (2019): 337–55.

Liu, Lih Ren, and Yuh Ming Lee. “Remedial Measures for Erroneous Environmental Policies: Assessing Infrastructure Projects of Waste-to-Energy Incineration in Taiwan with a Case Study of the Taitung Incinerator.” Sustainability (Switzerland) 8, no. 12 (2016): 1–14. https://doi.org/10.3390/su8121284.

Muabezi, Zahermann Armandz. “Negara Berdasarkan Hukum (Rechtsstaats) Bukan Kekuasaan (Machtsstaat).” Jurnal Hukum Dan Peradilan 6, no. 3 (2017): 421. https://doi.org/10.25216/jhp.6.3.2017.421-446.

Purnomo, Chrisdianto Eko. “Pengaruh Pembatasan Kekuasaan Presiden Terhadap Praktik Ketatanegaraan Indonesia.” Jurnal Konstitusi 7, no. 2 (2016): 159. https://doi.org/10.31078/jk727.

Rakia, A. Sakti R.S. “Simplifikasi Terhadap Peraturan- Peraturan Pelaksanaan Yang Dibentuk Oleh Presiden Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.” Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 10, no. 2 (2021): 249–62.

Robiyani, Ahmad. “Perjuangan Mahasiswa Angkatan 66: Tuntutan Pembubaran Partai Komunis Indonesia (Pki).” Tsaqofah 15, no. 2 (2017): 111–34. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view/935.

Rudy, Rudy. “Kedudukan Dan Arti Penting Pembukaan Uud 1945.” FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum 7, no. 2 (2015): 126–34. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no2.371.

Santoso, M. Agus. “Perkembangan Konstitusi Di Indonesia.” Yustisia Jurnal Hukum 2, no. 3 (2013): 134–65. https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i3.10168.

Sedana Arta, Ketut. “Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966.” Candra Sangkala 4, no. 1 (2022): 1–9. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JCS/article/view/50222.

Sidi, Redyanto, Hasan Basri, Ahmad Akbar, and Nirmayana Sinaga. “Staatsfundamentalnorm (Pancasila) Sebagai Bahan Pembaruan Sistem Hukum Di Indonesia.” Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum 2 (2021): 501–12. https://doi.org/10.55357/is.v2i3.167.

Downloads

Download data is not yet available.