NASIONALISME NABI IBRAHIM DALAM AL QUR’AN (Nilai Cinta Tanah Air dalam Doa Nabi Ibrahim)
PDF

How to Cite

Syahputra, A. (2019). NASIONALISME NABI IBRAHIM DALAM AL QUR’AN (Nilai Cinta Tanah Air dalam Doa Nabi Ibrahim). Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan, 19(1), 69-84. https://doi.org/10.21274/dinamika.2019.19.1.69-84

Abstract

Love homeland (hubbul wathan) is a feeling of pride and belonging to a certain region, which is known by Muslims as the term hubbu al watan min al iman (love for the homeland is par tof faith). That pride has implications for very large attention to the area and place of residence, as perceived by Prophet Ibrahim. While in Mecca, he prayed that the country would be given security and the welfare of its resident with a variety of abundant fruits. He also prayed that God would send someone who could guide the resident of Mecca later on. This prayer is part of the spirit of nationalism, namely the understanding that teaches to love for the homeland, thenation, or the country itself. With the study of this topic, the author hopes to open up people's insight into the concept of Ibrahim's nationalism in the Qur'an. This research reveals the values of the love homeland in Prophet Ibrahim's prayer which is published by the Qur'an.

Key Words: Nationalism, Love Homeland, Prayer, Prophet Ibrahim, Qur’an.

 

Cinta tanah air (hubbul wathan) merupakan perasaan bangga dan ikut memiliki sebuah wilayah tertentu, yang oleh umat Islam dikenal dengan istilah hubbu al wat}an min al ima>n (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Kebanggan tersebut berimplikasi pada perhatian yang sangat besar terhadap wilayah dan tempat tinggal, seperti yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim. Ketika berada di Mekah, beliau berdoa agar negeri tersebut diberikan keamanan dan disejahterakan penduduknya dengan berbagai buah – buahan yang melimpah. Beliau juga berdoa supaya Allah mengutus seseorang yang dapat membimbing penduduk Mekah kelak di kemudian hari. Doa ini merupakan bagian dari semangat nasionalisme, yaitu paham yang mengajarkan akan kecintaan terhadap tanah air, bangsa, atau negara sendiri. Dengan dikajinya topik ini, penulis berharap dapat membuka wawasan masyarakat tentang konsep nasionalisme nabi Ibrahim dalam al Qur’an. Penelitian ini mengungkap nilai-nilai cinta tanah air dalam doa Nabi Ibrahim yang dimuat oleh al Qur’an.

Kata Kunci: Nasionalisme, Cinta tanah air, Doa, Nabi Ibrahim, Al Qur’an.


https://doi.org/10.21274/dinamika.2019.19.1.69-84
PDF

References

al As}fiha>niy, Ra>ghib, Mufroda>t al Fa>dz al Qur’a>n, (Damaskus: Da>r al Qalam, t.t).

al Mawardiy, Muhammad bin Habi>b, al Nukat wa al ‘Uyu>n (Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyyah, t.t).

al Na>wawiy, Abû Zakariya, al-Adzkâr li an-Nawâwî, (t.tp.: al-Jafân wa al-Jabi, 2004).

Al Qayrawa>niy, Hamûs bin Mukhtâr, al-Hidâyat ilâ Bulûgh an-Nihâyat fî ‘Ilm Ma’ânî Al-Qur’an wa Tafsîr wa Ahkâmih wa Jumâl min Funûni Ulûmih, (t.tp: Majmu’at Buhûts al- Kitâb wa as-Sunnah, 2008).

al Suyu>ti}y, Abdurrahman ibn Bakr, ad-Durr al-Mantsûr fî Tafsîr bi al-Ma’tsûr, (Mesir: Dar Hijr, 2003) .

al Zuhaily, Wahbah bin Mus}tofa, Tafsi>r al Muni>r (Damaskus: Da>r al Fikr, 1418 H).

al-Andalûsi, Abû Hayyân, Tafsîr al-Bahr al-Muhîth, (Bairut: Dâr al-Fikr, 1428 H).

al-Khalwatî, Ismâ’il Haqqi bin Musthâfâ, Rûh al-Bayân, (Beirut: Dâr al- Fikr, t.th.).

al-Kharrâz, Khâlid ibn Jam’ah, Mausû’at al-Akhlâk, (Kuwait: Maktabah Ahl al-Nashr: 2009).

al-Khaththabi, Hamdi ibn Muhammad, Sya’n ad-Du’â, (t.tp.: Da>r al-Tsaqa>fa>t al-Isla>miyyah, 1992).

Hajjaj, Jihad Muhammad, Umur dan Silsiah Para Nabi, (Jakarta : Qisthi Press, 2010).

Ibn Katsîr, al- Bidâyah wa an-Nihâyah, (Bairut: Dâr al-Ihyâ’ al-Ilm wa at-Turats al-‘Araby, 1998).

Ibn Katsîr, Kisah Para Nabi (terjemah), (Jakarta: Pustaka Azzam, 2004).

Jamaluddin, Muhammad, Nasionalisme Islam Nusantara: Nasionalisme Santri (Jakarta: Kompas Media Pustaka, 2015).

Macmillan Dictionary, http://www.macmillandictionary.com/dictionary/ritish/care-for, diakses pada 10 Maret 2019.

Moesa, Ali Maschan, Nasionalisme Kiai : Konstruksi Sosial Berbasis Agama (Yogyakarta: LKiS, 2007).

Muhammad Sa’id, al Difa’ ‘an al Wat}an.

Mustari, Mohamad, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014).

Peter Salim dan Yeny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 2002).

Quraish Shihab, Muhammad, Tafsir al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian al Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002).

Rasyid bin Ali Rid}a, Muhammad, al-Waḥy al-Muhammadī (T.t: Maktabah al-Qahirah, T.th)

Rasyid bin Ali Rid}a, Muhammad, Tafsîr al-Manâr, (Cairo: al-Hai’at al-‘Âmmah li al-Kitâb, 1990).

Rosyada dkk, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani ( Jakarta: Pustaka Nasional, 2003).

Sayyid T}ant}wiy, Muhammad, Tafsi>r al Wasi>t} li> al Qur’a>n al Kari>m, (Cairo: Da>r al Hadi>ts, t.t).

Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia, terj. Agus Fakhri Husain, dkk (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997).

Yatim, Badri, Soekarno, Islam dan Nasionalisme (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999).

Yusuf, Kadar M, Tafsir Tarbawi : Pesan – Pesan Al Qur’an Tentang Pendidikan (Jakarta: Amzah, 2017).

Downloads

Download data is not yet available.