MENJAHIT KAIN PERCA: GUSDURIAN DAN KONSOLIDASI GERAKAN PLURALISME DI INDONESIA
PDF

How to Cite

Firdaus, A. (2018). MENJAHIT KAIN PERCA: GUSDURIAN DAN KONSOLIDASI GERAKAN PLURALISME DI INDONESIA. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 6(1), 119-131. https://doi.org/10.21274/kontem.2018.6.1.119-131

Abstract

The Gusdurian Movement is the embodiment of the normative ideals of Nusantara Islam which promotes tolerance and peace, justice and humanity. This idea became a manifestation of all ideas and actions of Gus Dur - Abdurrahman Wahid. It was his ideological fellows who later created this movement. In this presentation, the article aims to look again at the history and progress of Gusdurians in the contestation of religious life in Indonesia. I think this effort is important to be reviewed considering that there are many religious movements that against the real Islamic values such as tolerance,  peace, justice and humanity. The result shows that in the context of religious life, through interviews with various key figures in the Gusdurian Network and adequate content analysis, we come to understand that what Jaringan Gusdurians do is like sewing patchwork. They gathered key figures to make Indonesia a paradise for religious life that is friendly to all, rohmatan lil 'alamin.

Key word: Gusdurian, Islam Nusantara, tolerance, peace, justice, humanity

 

Gerakan Gusdurian adalah perwujudan cita-cita normatif Islam Nusantara yang mengedapankan toleransi dan perdamaian, keadilan dan kemanusiaan. Ide ini menjadi manifestasi dari seluruh pergulatan pemikiran dan sepak terjang Gus Dur—Abdurrahman Wahid. Adalah para pewaris ideologinya yang kemudian membidani lahirnya gerakan ini. Dalam paparan ini, artikel berupaya untuk melihat kembali bagaimana sejarah dan kiprah Gusdurian dalam kontestasi kehidupan beragama di Indonesia. Upaya ini saya kira menjadi penting untuk diulas mengingat akhir-akhir ini mulai menguat gerakan keagamaan yang memunggungi cita-cita Islam seperti toleransi dan perdamaian, keadilan dan kemanusiaan. Dan hasilnya dalam konteks kehidupan beragama yang seperti ini, melalui wawancara dengan berbagai tokoh kunci dalam Jaringan Gusdurian dan analisis konten yang memadai, kita jadi mengerti bahwa yang dilakukan oleh para inisiator Jarinan Gusdurian layaknya menjahit kain perca. Mereka mengumpulkan tokoh-tokoh kunci sebagai upaya untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai surga bagi kehidupan beragama yang ramah bagi semua, rohmatan lil ‘alamin.

Kata Kunci : Gusdurian, Islam Nusantara, toleransi, perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan


https://doi.org/10.21274/kontem.2018.6.1.119-131
PDF