FUNGSI WISATA PASAR TRADISIONAL PAPRINGAN BAGI MASYARAKAT DESA JAMBU, KECAMATAN KAYEN KIDUL, KABUPATEN KEDIRI
Download Article (PDF)

Keywords

Pasar Tradisional
Papringan
Masyarakat Desa Jambu
Fungsionalisme

How to Cite

A Zahid, A. Z., Sa’adah, N., & Alamin, T. (2021). FUNGSI WISATA PASAR TRADISIONAL PAPRINGAN BAGI MASYARAKAT DESA JAMBU, KECAMATAN KAYEN KIDUL, KABUPATEN KEDIRI. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(2), 127-142. https://doi.org/10.21274/ar-rehla.v1i2.4841

Abstract

Abstrak: Arus globalisasi saat ini tidak dapat dipungkiri terdapat fasilitas-fasilitas bagus dan modern yang sangat diminati oleh khalayak. Sehingga mampu menggeser segala sesuatu yang dianggap ketinggalan jaman dengan lebih memilih dan mengedepankan hal-hal yang dianggap lebih kekinian. Misalnya di daerah-daerah yang saat ini berlomba-lomba membangun pariwisata yang menghadirkan unsur modern dengan segala fasilitas kekinian yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Pembangunan pariwisata sangat menjadi prioritas utama sebagai upaya untuk kemajuan dan peningkatan terhadap potensi yang dimiliki, baik dari masyarakat maupun daerah. Hadirnya destinasi wisata modern yang juga mengusung pasar tradisional papringan dengan memasukkan budaya Jawa sebagai upaya untuk melestarikan serta mengenalkan kepada para pengunjung, menjadi tujuan utama masyarakat yang ada di Desa Jambu. Segala wujud tindakan yang dilakukan oleh masyarakat menurut Parson memiliki tujuan yang ingin dicapai, sehingga dengan memanfaatkan dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki, kini desa tersebut menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar kota. Adanya pasar tradisiona,l juga memberikan kesempatan bagi para wanita yang notabennya adalah ibu rumah tangga untuk bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Pada era modernisasi saat ini dianggap memberikan kemudahan untuk dapat mempromosikan segala keunikan dan keistimewaan yang dimiliki oleh desa wisata tersebut.

Kata Kunci: Pasar Tradisional Papringan, Masyarakat Desa Jambu, Fungsioanlisme

 

Abstract: Current globalization can not be denied that there are good and modern facilities that are very popular with the public. So as to be able to shift everything that is considered outdated by preferring and prioritizing things that are considered more contemporary. For example in areas that are currently competing to build a tourism business that presents a modern element with all the current facilities that can be enjoyed by tourists. Tourism development is a top priority as an effort to progress and increase the potential of the community and region. The presence of modern tourist destinations that carry Papringan traditional markets by incorporating Javanese culture as an effort to preserve and introduce to visitors, became the main destination of activists in Jambu Village. All forms of actions taken by the community according to Parson have goals to be achieved. So that by utilizing and developing all the potential that is owned, the village has now become a tourist destination that is visited by many tourists both from within and outside the city. The existence of traditional markets also provides opportunities for women who incidentally are housewives to be more independent in meeting family needs. In the current era of modernization, it is considered to be easy to be able to promote all the uniqueness and privileges that are owned by the tourist village.

Keywords: Papringan Tradisional Market, Jambu Village Community, Fungsionalisme.

https://doi.org/10.21274/ar-rehla.v1i2.4841
Download Article (PDF)

References

Wiryomartono, Bagus P. (1995). Seni Bangunan dan Seni Bina Kota di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Bernard, Raho. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Damanik. (2013). Pariwisata Indonesia Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Nurani, Dina Candra. (2020). Perilaku Pedagang Buah Ditinjau Dari Sosiologi Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Pasar Wates Kecamatan Wates Kabupaten Kediri)”, Ethesis IAIN Kediri, http//etheses.iainkediri.ac.id/eprint/723, 03 Oktober 2019.

Ferliana, V. (2018). Analisis Pengaruh Revitalisasi Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Pasar Tugu Bandar Lampung) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Ritzer, George & Douglas J. Goodman. (2014). Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana,.

Ritzer, George. (2012). Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Malano, Herman. (2011). Selamatkan Pasar Tradisional Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nisa, K., K., & Habib, M. A. F. (2020). Penerapan Corporate Social Responcibility (CSR) di TBBM Pertamina Rewulu sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Sosiologi, III (2), 65-72.

Husniyah, S. (2020). Revitalisasi pasar baru Probolinggo dengan pendekatan bioklimatik (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Wirawan, I. B. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma; Fakta Sosial, Definisi Sosoal, Perilaku Sosial. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Kementerian Pariwisata. (2018). Pedoman Pembangunan Wisata Sejarah Dan warisan Budaya Panduan Langkah Demi Langkah. Jakarta.

Kurniawan, B. T. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Pengembangan Lingkar Wilis Di Kabupaten Tulungagung. Jurnal Agribis, 13(15), 55-85.

Kusherdyana. (2013). Pemahaman Lintas Budaya; Dalam Konteks Pariwisata dan Hospitalitas. Bandung: Alfabeta.

Malano, H. (2013). Selamatkan pasar tradisional. Gramedia Pustaka Utama

Fakih, Mansour. (2013). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press.

Musthofa, B. M. (2020). Model Kepemimpinan dan Pengembangan Kreativitas dalam Pengelolaan Destinasi Wisata Budaya Saung Angklung Udjo. Media Wisata, 18(2), 160-169.

Soerjono, Soekanto & Budi Sulistyowati. (2013) Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali pers.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati, R. D. (2021). Pengembangan Pariwisata Melalui Nilai Budaya Berwawasan Lingkungan Budaya, Paradigma Baru Simbiosis Mutualisme. Jurnal Terapung: Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1).

Suparno, S., Alfikar, G., Santi, D., & Yosi, V. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. Jurnal Pekan: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 43-56.

Suryono, A. (2010). Dimensi-dimensi Prima teori pembangunan. Universitas Brawijaya Press.

Zahid, A. (2019). Sensualitas Media Sosial di Era Globalisasi (Kajian Sosiologi Media McLuhan sebagai Analisis Media Masa Kini). Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi), 13(1), 1-15.

Zahid, A., Hidayatullah, M. B. R., Amealinda, A. A., Rokhmah, A. N., & Nurrohman, B. (2020). Upaya Pemberdayaan Peran Pemuda Karang Taruna Tunas Bakti Dalam Membentuk Serta Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Penelitian IPTEKS, 5(2), 172-179

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.